Lahat Menggeliat (2) : Danau Tebat Lempaung, Lestarikan Tradisi Nangguk Bersama

BaruBerita.com, LAHAT — Danau satu ini sangat pas untuk dikunjungi oleh semua kalangan.
Karena di Danau Tebat Lempaung ini terdapat berbagai wahana permainan seperti bola air dan bebek-bebekan.
Pengunjung juga dapat mengabadikan momen dengan berfoto ria.
Terletak di pinggir jalan, Danau Tebat Lempaung menawarkan akses mudah bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alamnya.
Dibangun pada tahun 1930-an untuk tujuan awal pengairan sawah, Tebat Lempaung di Desa Gedung Agung berkembang seiring waktu.
Tebat ini awalnya dihubungkan dengan tebat di hulu dan tebat di hilir, yang muaranya mengalir ke persawahan.
Meskipun sempat dibiarkan tidak terurus selama beberapa tahun, dalam dekade terakhir, Tebat Lempaung dihidupkan kembali dan menjadi milik bersama seluruh masyarakat Desa Gedung Agung.
Selain berfungsi sebagai sarana pengairan sawah, Tebat Lempaung kini menjadi tempat unik di mana masyarakat Desa Gedung Agung, serta warga dari Desa Banjarsari dan Desa Arahan, berkumpul untuk melaksanakan “Nangguk Bersama.”
Apa itu Tradisi Nanggok?

Nanggok adalah menangkap ikan secara bersama-sama, yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat setempat.
Tradisi ini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan telah menjadi ciri khas masyarakat eks Marga Tembelang Gedung Agung.
Kegiatan “Nangguk Bersama” di Tebat Lempaung adalah upaya pelestarian tradisi dan kearifan lokal.
Setiap kali digelar, masyarakat dapat berpartisipasi dalam panen raya bersama-sama.
Nangguk ikan dilakukan dengan menggunakan berbagai alat tangkap tradisional seperti Tangkul, Jala, Sehekap, Pesan, Serindak, dan alat lainnya.
Kebhinekaan alat tangkap mencerminkan keanekaragaman budaya dan kehidupan masyarakat setempat.

Varietas Ikan
Keanekaragaman jenis ikan yang didapat dari Tebat Lempaung menambah daya tarik acara ini.
Mulai dari ikan Patin, ikan Mas, ikan Mujair, ikan Nila, dan berbagai jenis ikan lainnya.
Setiap Nangguk Bersama membawa pengalaman baru bagi masyarakat dan pengunjung.
Keberagaman ini juga menunjukkan pentingnya pelestarian lingkungan dan menjaga keanekaragaman alam.
Pemerintah Desa Gedung Agung sangat mendukung kegiatan tradisional ini dan berharap agar “Nangguk Bersama” di Tebat Lempaung tetap dilestarikan.
Selain sebagai wisata desa yang menarik, kegiatan ini menjadi identitas dan ciri khas masyarakat, menciptakan ikatan kebersamaan yang kuat di tengah arus modernisasi.
Keberlanjutan “Nangguk Bersama” di Tebat Lempaung bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah desa tetapi juga tugas bersama masyarakat untuk menjaga dan mewariskan tradisi ini kepada generasi mendatang.
Sumber :
Palpres.bacakoran.co
M.kumparan.com
KetikPos.com